Masyarakat Indonesia harus mampu menumbuhkan kembali budaya gotong-royong yang mulai memudar. Gotong-royong yang selama ini menjadi ciri dan kekuatan bangsa harus tetap lestari di bumi pertiwi.
Hal itu disampaikan anggota MPR RI Lucy Kurniasari dalam Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Sidoarjo, Minggu (15/11/2020).
Menurut Lucy, menumbuhkan kembali budaya gotong royong merupakan salah satu bentuk pengamalan sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia.
“Untuk itu, semua anak bangsa dapat menjadi motor penggerak dengan bergotong-royong melalui berbagai kegiatan, seperti kerja bakti di sekolah, di sekitar tempat tinggal, dan di rumah ibadah,” kata anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat (F-Demokrat) ini.
Lucy menjelaskan, menumbuhkan budaya gotong-royong dapat dimulai dari rumah, di mana kakak dan adik bisa bersama-sama membersihkan rumah atau menyiram bunga tanpa membedakan jenis kelamin.
“Melalui kegiatan rutin seperti ini dalam jangka panjang dapat menumbuhkan budaya gotong-royong,” ucapnya
Cinta Bangsa
Dihadapan 150 warga Sidoarjo, Lucy menambahkan, pengamalan sila Persatuan Indonesia dapat juga diwujudkan melalui cinta bangsa dan negara.
“Untuk itu, setiap elemen bangsa harus menghargai karya anak bangsa dan bangga mengenakan produk dalam negeri,” imbuh Ning Kota Surabaya 1986 ini.
Cinta bangsa dan negara, lanjut Lucy, dapat juga diamalkan dengan tidak merusak hutan, tidak membuang sampah ke kali, dan tidak merusak fasilitas umum.
Anggota Komisi IX DPR RI ini pun menilai, setiap anak bangsa dapat melakukan hal itu secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
“Kalau itu dapat diwujudkan, maka tidak akan ada lagi anak bangsa yang membangga-banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri,” tegas Lucy.
Lucy mengatakan, sila Persatuan Indonesia dapat juga diamalkan dengan berteman atau bergaul dengan semua orang walau berbeda suku, agama, dan status sosial ekonomi.
Lebih jauh Lucy menghimbau, setiap elemen bangsa harus menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk mengembangkan potensi diri agar lebih baik dari hari ke hari, bukan justru saling hujat atau saling meniadakan.
“Untuk itu, bila terjadi konflik di sekitar kita, setiap anak bangsa hendaklah maju ke depan untuk mendamaikan. Sesama anak bangsa tidak boleh ikut larut terlibat dalam konflik, apalagi turut memperluas konflik,” imbaunya.
Sebagai warga Sidoarjo, Lucy pun berharap dapat menjadi teladan bagi daerah lain dalam mengamalkan Pancasila, khususnya sila Persatuan Indonesia.
“Saya yakin dan percaya, warga Sidoarjo akan bersatu padu mewujudkannya,” pungkas legislator asal Dapil Jatim 1 (Surabaya dan Sidoarjo) ini dengan penuh rasa optimistis. (Daniel)