Wahyu Sanjaya Serahkan Dokumen Aduan Masyarakat Terkait Dugaan Kecurangan Seleksi CASN di Palembang

Kamis, 07 Maret 2024 10:02

bpk wahyu 1

Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI ke Kantor Regional VII BKN Palembang, Anggota Komisi II DPR RI Wahyu Sanjaya menyerahkan berkas aduan-aduan masyarakat terkait dugaan kecurangan selama proses Seleksi Penerimaan CASN Tahun 2023. Wahyu dengan tegas mengatakan proses seleksi penerimaan CASN harus segera diperbaiki dan oknum yang terbukti terlibat harus ditindak.

“Nah, itulah saya tadi menyatakan, prosesnya harus ada perbaikan. Dan apa yang selama ini salah harus segera diperbaiki. Kalau kemarin ada oknum-oknum yang bermain itu juga harus segera ditindak. Tidak boleh dikasih aman,” kata Wahyu pada Parlementaria usai kunjungan kerja spesifik di Palembang, Rabu (6/3/2024).

Disampaikan Legislator Dapil Sumatera Selatan II ini, dokumen yang diserahkannya kepada Kepala Kanreg VII BKN Palembang Margi Prayitno merupakan dokumen ataupun aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang diduga mengalami kecurangan selama proses Seleksi Penerimaan CASN Tahun 2023 di Palembang.

“Dokumen orang-orang yang terzalimi itu. Orang sudah lulus, dibilang tidak lulus. Terakhir kali, karena terakhir kali sudah habis alasan, mereka dipaksa mengundurkan diri. Bahkan setelah mereka tidak mau mengundurkan diri, surat pengunduran diri mereka pun dipalsukan. Luar biasa sekali, ada sekitar 24 orang itu,” tegasnya.

Menurut Wahyu, proses seleksi haruslah dilakukan dengan ketat, profesional dan transparan. Sehingga proses seleksi yang terjadi menciptakan keadilan bagi semua peserta. Dan negara, lanjutnya, tidak boleh memberikan ruang kepada ketidakadilan apalagi membiarkan ada oknum-oknum yang mengambil celah dalam proses seleksi.

“Jadi begini ya, dalam suatu proses jangan pernah kita mengorbankan rakyat. Mereka sudah jauh berharap untuk bisa masuk dalam formasi P3K maupun ASN. Mereka sudah mendaftar, mereka sudah lulus, mereka digugurkan. Berarti ada sistem yang tidak beres, ada oknum yang bermain. Itu kita tidak mengizinkan lah hal-hal seperti itu, kita tidak mau negara ini rusak. Karena pengki-pengki, atur-atur,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan kedepan akan ada pengangkatan kurang lebih 2,3 juta honorer menjadi P3K, maka proses ini harus terus dikawal dan sistem pengangkatannya juga harus diperbaiki. “Perbaiki sistem dulu. Karena kalau ini terjadi satu titik, pasti terjadi lagi ditempat lainnya,” pungkas Wahyu. (we/aha)

( sumber : dpr.go.id )


Berita Lainnya

Nasional

Komisi V Soroti Pentingnya Penguatan Pengawasan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Nasional

Hinca Pandjaitan Kritik Kompolnas soal Penembakan di Belawan: Jangan Gegabah, Verifikasi Fakta Secara Mendalam

Nasional

Teguhkan Komitmen dalam Merawat Nilai Kebangsaan, Ir. H. Mulyadi Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bukittinggi

Nasional

KPU Tak Punya Waktu Cek Ijazah Peserta Pemilu, Legislator Usul Sistem Ad Hoc

Nasional

Momen Andi Muzakkir Aqil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Parepare

Nasional

DPR dorong DJP perluas basis pajak, soroti potensi ekonomi digital

Nasional

Pesan Anggota DPR RI Zulfikar Achmad: Jaga Nilai-Nilai Luhur dari 4 Pilar Kebangsaan

Nasional

Dampingi Menko AHY, Nurwayah Dukung Rumah Modular Ramah Lingkungan

Berita: Nasional - Komisi V Soroti Pentingnya Penguatan Pengawasan Uji Berkala Kendaraan Bermotor •  Nasional - Hinca Pandjaitan Kritik Kompolnas soal Penembakan di Belawan: Jangan Gegabah, Verifikasi Fakta Secara Mendalam •  Nasional - Teguhkan Komitmen dalam Merawat Nilai Kebangsaan, Ir. H. Mulyadi Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bukittinggi •  Nasional - KPU Tak Punya Waktu Cek Ijazah Peserta Pemilu, Legislator Usul Sistem Ad Hoc •  Nasional - Momen Andi Muzakkir Aqil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Parepare •  Nasional - DPR dorong DJP perluas basis pajak, soroti potensi ekonomi digital •  Nasional - Pesan Anggota DPR RI Zulfikar Achmad: Jaga Nilai-Nilai Luhur dari 4 Pilar Kebangsaan •  Nasional - Dampingi Menko AHY, Nurwayah Dukung Rumah Modular Ramah Lingkungan •