Herman Khaeron Pertumbuhan Ekonomi Era SBY Lebih Tinggi Dibanding Era Jokowi

Rabu, 11 Oktober 2017 00:00

fraksidemokrat.org, Jakarta “Kalau pengangguran meningkat berarti ada penurunan pendapatan masyarakat. Survival masyarakat dalam kehidupannya juga akan turun, dan jika turun maka daya belinya juga turun. Apabila daya beli menurun maka berdampak pada penurunan aspek konsumsi domestik. Padahal itu penting, karena hampir 50 persen dari penopang pertumbuhan adalah dari sektor konsumsi.”

Keterangan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaeron di Jakarta,Minggu (8/10) yang mengatakan pertumbuhan ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih tinggi ketimbang era Presiden Jokowi.

Herman menjelaskan ada empat faktor penopang terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni investment, Government spending, consumption, dan kinerja ekspor.

“Keempat aspek inilah yang menentukan terhadap pertumbuhan ekonomi. Di era Presiden SBY, pertumbuhannya itu rata-rata 6 sampai 7 persen. Pertumbuhan sekarang rata-rata 4,5 sampai dengan 5 persen. Apakah pertumbuhan yang sebesar ini memadai?,” jelasnya.

Menurutnya saat ini pemerintah harus memperhatikan usia produktif dan angkatan kerja yang terlampau besar. “pertumbuhannya tidak cukup memadai untuk menampung ruang kerja dari pertumbuhan angkatan kerja yang ada, maka hal itu akan menyebabkan meningkatnya pengangguran,” paparnya.

Untuk itu DPR, imbuhnya, mengingatkan bahwa Pembangunan infrastruktur penting, tetapi membangun kebutuhan dasar rakyat itu jauh lebih penting. “Supaya rakyat bisa survive, dan supaya daya beli rakyat mampu untuk menghidupi sandang, pangan dan papannya,” terangnya.

Herman juga menekankan infrastruktur juga akan meningkatkan berbagai aspek lainnya. Infrastruktur harus dibangun menjadikan sebuah connectifity dari daerah produksi kepada daerah produsen atau dari kemampuan sumber daya yang ada menjadi penopang kinerja ekspor.

“Ini pemikiran yang sederhana. Ketika seluruh instrumen itu menjadi kontra produktif, maka yang akan terjadi adalah pertumbuhan yang akan terhambat, daya beli masyarakat akan turun, dan pada saat itulah masyarakat tidak akan survive dalam kehidupannya. Situasi ini tidak akan dapat dijawab dengan mudah,” pungkasnya. (Sumber : http://hermankhaeron.info / Tim Media FPD )


Berita Lainnya

Nasional

Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako

Nasional

Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis

Nasional

DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak

Nasional

Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya

Nasional

Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi

Nasional

Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak

Nasional

Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur

Nasional

Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru

Berita: Nasional - Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako •  Nasional - Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis •  Nasional - DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak •  Nasional - Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya •  Nasional - Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi •  Nasional - Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak •  Nasional - Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur •  Nasional - Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru •