Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan pemerintah untuk tidak sungkan meneruskan program yang di masa pemerintahannya berjalan baik, hasilnya nyata dan disukai rakyat. Meski berganti nama, substansi program hendaklah dijaga agar benar-benar memihak pada kepentingan rakyat.
‘’Jangan dibuang atau ditinggalkan. Karena itu nyata dirasakan. Contohnya, PNPM, KUR, BOS, Beasiswa Miskin, Jamkesmas, BPJS, bantuan lanjut usia. Banyak sekali saya dengar dari Bandung, Tasikmalaya, Ciamis dan Purwokerto masyarakat senang dengan program itu. Bolehlah namanya diganti-ganti, saya tidak ada masalah. Tetapi jangan dibuang ataupun hilang dari masyarakat, pemerintah kembangkan atau ditambahkan lagi dengan program-program baru, asal jelas dan tidak bertabrakan satu sama lain,’’ kata SBY dalam obrolan hangat dengan sejumlah masyarakat, kalangan profesi, pegiat ekonomi lokal di Boyolali, Jawa Tengah (14/3-2016).
Memasuki hari ke-7 safari Tour de Java, masyarakat kembali menyampaikan aspirasi kepada Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu. Stateman SBY, bermula dari ‘Keluh kesah’ warga, terkait masalah pendidikan, sulitnya mengembangkan pemasaran kerajinan tradisional hingga masalah pertanian.
Di rumah makan Elang Sari, SBY bersama rombongan menampung keluhan masyarakat dan menyerap aspirasi para guru honorer, pengrajin dan Kades Boyolali.
Dalam pertemuan dengan suasana akrab tersebut, warga antara lain meminta agar aspirasi mereka disampaikan kepada pemerintah.
‘’Memang sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk peduli kepada kebijakan dan program pro rakyat khususnya untuk kesejahteraan petani. Beras tentu sangat penting, kesejahteraan petani penting, harga beras yang terjangkau juga penting. Tidak boleh petani menjual gabah kering giling harganya jatuh. Pemerintah dari presiden, menteri sampai tingkat bawah harus mempunyai kebijakan dan program yang pro rakyat,’’ ujar SBY.
SBY pun meminta agar harga jual ditingkat petani jangan sampai terlalu rendah, agar tidak merugikan para petani itu sendiri. Menurutnya dengan kebijakan pemerintah yang tepat harga beras di pasaran bisa dibeli oleh masyarakat.
"Saya pikir itu harus diperhatikan sungguh-sungguh karena ini suara rakyat," tuturnya.
Tentang pendidikan, SBY menegaskan bahwa anggaran sebesar 20% dari APBN merupakan gambaran betapa pentingnya masalah ini. ‘’Di era SBY anggaran tiap tahun naik puluhan triliun. Anggaran besar mutu pendidikan harus baik, infrastruktur harus baik, pendidikan baik, mutu dan kesejahteraan guru harus baik. Oleh karena itu Kebijakan tentang sertifikasi, akreditasi, tunjangan profesi harus baik, mutu dan kesejahteraan harus baik, itu kebutuhan kembar yang kita perlukan,’’ ucapnya.
Mengenai pemerataan pembangunan, SBY menyatakan bahwa Undang-Undang Profesi dan Undang-Undang Desa sudah disahkan. Tinggal diimplementasikan dan dimaksimalkan manajemennya.
‘’Saya mengingatkan agar jangan banyak berjanji, tetapi segera dikerjakan karena bentuknya akan nyata untuk masyarakat. Saya datang untuk memberikan saran dan masukan dari masyarakat kepada presiden. Kami juga ingin pemerintahan ini sukses, agar sukses, kalau salah kami koreksi. Seperti saya waktu memimpin selama 10 tahun, saya dikritik, diberikan rekomendasi, semua saya dengar untuk kebaikan negeri ini.’’
Dalam kesempatan ini, SBY juga menyebutkan pentingnya hubungan yang sinergis, baik dan klop antar kementrian. ‘’Zaman pemerintahan saya dulu juga ada tantangan-tantangan koordinasi, tetapi itu langsung saya selesaikan. Pak Syarief Hasan pernah menjadi Menteri, Pak Roy Suryo pernah menjadi menteri, tapi jika terjadi konflik antar menteri tidak sampai berantem keluar, segera diselesaikan, segera diatasi.’’
Dalam pertemuan ini, warga menyampaikan kenang-kenangan berupa plat tembaga Garuda, dari Nuansa Art, Boyolali. “Ini bagus, jika diproduksi dengan menjaga mutu dan keindahan serta dibantu oleh pemerintah pemasarannya dan promosi, saya kira akan bagus. Karena ini unik, untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pun tidak khawatir. Karena kita bersaing,’’ tutur SBY.
Usai diskusi, #SBYTourDeJava kemudian melanjutkan perjalanan dan bermalam di Salatiga, Jawa Tengah. Di Salatiga, SBY dan rombongan bertemu masyarakat dan kader Partai Demokrat. (chk)