Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada Kamis (6/2/2025) di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Lokot mendengarkan langsung aspirasi terkait pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Sumatera Utara, yang menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut.
“Kawan-kawan dari Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara datang ke sini aspirasinya bagaimana infrastruktur Sumatera Utara itu terbangun. Jadi kawan-kawan ini datang, bagaimana dengan situasi yang dengan ruang fiskal yang agak terbatas ini Sumatera Utara agar tetap diperhatikan oleh pemerintah pusat,” ungkap Lokot usai menerima audiensi tersebut.
Dengan perkiraan 14,7 juta penduduk, Sumatera Utara menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Sumatera dan peringkat keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Lantaran berdampak pada banyak orang, untuk itu ia meminta berbagai pihak untuk memberikan perhatian serius pada pembangunan infrastruktur di provinsi ini.
Dalam pertemuan tersebut, terpantau terdapat beberapa permasalahan yang kerap disuarakan antara lain terkait infrastruktur di kawasan rawan bencana termasuk di ruas jalan Medan-Berastagi, bendungan asahan dan masalah irigasi di beberapa lokasi pertanian.
Ruas jalan Medan-Berastagi sendiri merupakan jalur vital menuju salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Utara. Lokot menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu jalan tersebut sempat terputus akibat longsor yang mengakibatkan korban jiwa. Meskipun begitu, jalan tersebut hingga kini belum sepenuhnya pulih.
“Brastagi itu adalah daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara yang okupansinya hanya tinggal 30%. Ketika tinggal 20% maka masalah yang timbul berikutnya adalah masalah perekonomian. Mau makan apa orang di kampung kami sana?” tambah legislator Dapil Sumatera Utara I itu
Lebih lanjut, Lokot yang juga Anggota badan Anggaran DPR RI ini memahami bahwa sekarang pemerintah pusat dan daerah tengah menghadapi keterbatasan anggaran. Meski begitu, ia menegaskan akan terus memperjuangkan pemulihan dan pembangunan infrastruktur, mengingat dampak positifnya terhadap perekonomian masyarakat.
“Dengan situasi keterbatasan anggaran ini tentu saja kawan-kawan dari DPRD Provinsi Sumatera Utara termasuk kami (legislator) yang dari Sumatera Utara ini berharap itu (pembangunan infrastruktur) tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Selain itu, politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut menyatakan jika Sumatera Utara siap mendukung program mandiri pangan yang masuk dalam Astacita Presiden Prabowo. Ironisnya, pusat-pusat pertanian yang ada di Sumatera Utara kini sedang dihadapkan dengan berbagai masalah seperti tidak berfungsinya sistem irigasi, terdapat tanggul yang tidak mampu menahan luapan hingga bendungan yang jebol. Ia lantas menekankan perlunya perhatian terhadap daerah-daerah yang menjadi pusat pertanian.
“Komitmen kami di Sumatera Utara untuk menjadikan Sumatera Utara salah satu lumbung pangan. Ini harus di-support oleh infrastrukturnya. Kawan-kawan datang karena di kampung orang ini petaninya yang tadinya bisa panen satu tahun dua kali sekarang cuma bisa sekali padahal kalau infrastrukturnya terbangun tiga kali setahun atau tujuh kali dalam 2 tahun mungkin bisa Insya Allah,” tambahnya.
Di akhir pertemuan, Lokot menegaskan kembali pentingnya perhatian terhadap infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Lokot menekankan bahwa tidak perlu membangun proyek-proyek besar terlebih dahulu, tetapi sebaiknya lebih memprioritaskan perhatian pada daerah-daerah yang terkena bencana dan yang memiliki kaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak, seperti sektor pariwisata, pertanian, dan perdagangan
“Kita nggak usah yang membangun yang wah-wah dulu deh tapi (tolong perhatikan) daerah bencana, daerah-daerah yang terkait dengan hajat hidup orang banyak macam tadi pariwisata pertanian, perdagangan. Kalau bangun gedung yang 10-20 lantai nggak, nggak ada yang sampai situ. Kawan-kawan ini hanya (memperjuangkan) infrastruktur dasar; jalan, jembatan irigasi itu aja!” tutup Lokot. (uc/aha)
( sumber : dpr.go.id )