Anggota Komisi V DPR RI, Dr. Anwar Hafid, M.Si, menyatakan bahwa kekuasaan berperan penting dalam mendorong perusahaan industri besar untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurutnya, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dapat menjadi pintu masuk untuk mewujudkan kerjasama ini, sehingga UMKM dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan.
“Bumdes bisa menjadi perantara antara industri besar dan UMKM,” ujar politisi Partai Demokrat itu dalam Rapat Kerja Komisi V bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDT) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024 yang didukung Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB) itu menambahkan bahwa industri besar seringkali bertindak semaunya jika tidak ada tekanan dari kekuasaan.
“Tidak mengherankan jika kemiskinan masih tinggi di daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti Sulawesi Tengah. Padahal Sulawesi Tengah terdapat beberapa perusahaan industri besar seperti IMIP, BTIIG, GNI, dan perusahaan tambang besar lainnya,” jelasnya.
Anwar Hafid menekankan, UMKM di Sulawesi Tengah masih kurang terkoneksi dengan perusahaan industri besar. Menurutnya, kolaborasi yang baik antara UMKM dan industri besar dapat memajukan UMKM, meningkatkan pendapatan, dan daya beli masyarakat.
“Terkoneksinya UMKM dengan industri besar bisa meningkatkan penghasilan dan daya beli masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Bumdes dapat berperan sebagai 'home seller' bagi perusahaan industri besar melalui kerjasama yang efektif dengan UMKM. ***
( sumber : metrosulteng.com )