Di balik kesuksesan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang terus berkembang di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), ada sosok perempuan tangguh yang tanpa lelah turun langsung ke lapangan : Desmalasanti Bambang Purwanto. Istri dari anggota DPR RI Komisi IV Bambang Purwanto ini menjadi gur sentral dalam pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di daerah tersebut.
Sejak tahun 2020 hingga 2024, sebanyak 60 KWT telah terbentuk di Kobar. Seluruh kelompok ini merupakan binaan Bambang Purwanto, yang dikenal aktif menyalurkan bantuan hibah demi menunjang kegiatan KWT sebagai pelaksana program P2L. Namun, kehadiran Desmalasanti, atau yang akrab disapa Bude Bambang, memberikan warna tersendiri dalam proses pemberdayaan perempuan melalui pertanian skala rumah tangga.
“Keberadaan KWT ini menjadi bagian dari pemberdayaan perempuan dalam penguatan ekonomi keluarga. Mereka memanfaatkan pekarangan bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sudah menjadi sumber penghasilan,” ungkap Desmalasanti, Rabu, 18 Juni 2025.
tantangan yang dihadapi para petani perempuan tersebut. “Pakde kan (Bambang Purwanto) jarang ada di Kobar, lebih banyak bertugas di Jakarta. Agar KWT tetap bersemangat, maka Bude harus sering turun ke lapangan. Pembinaan ini penting agar program P2L berkelanjutan dan bisa terus mengembangkan potensi pertanian yang ada,” jelasnya. Menurutnya, hasil pertanian dari pekarangan kini tidak hanya dikonsumsi keluarga, melainkan juga telah diolah menjadi produk-produk unggulan yang bernilai jual tinggi. Sebut saja keripik pisang, teh bunga telang, serta olahan ubi dan singkong yang kini ramai dijual di pasar.
“Sebagian besar dari mereka sudah berhasil mengembangkan hasil tanamannya. Produk-produk itu kini sudah dikenal dan membantu perekonomian keluarga mereka,” tuturnya. Lebih dari sekadar kelompok tani, para perempuan pelaku P2L kini mulai membentuk kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka mengolah, mengemas, hingga memasarkan langsung produk-produk hasil pertanian mereka sendiri.
“Dengan demikian, melalui KWT telah tercipta kemandirian ekonomi masyarakat berbasis komunitas. Bude sebagai pembina KWT di Kobar tidak akan pernah lelah mengawal hingga mereka benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujar Desmalasanti dengan semangat. Ia pun mengaku sangat mengagumi semangat para anggota KWT yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Mereka tak hanya tangguh dalam mengurus keluarga, tetapi juga gigih membangun kemandirian ekonomi dari rumah.
“Jujur saja, anggota KWT ini luar biasa. Mereka perempuan tangguh dan tidak mudah menyerah. Bude akan terus mendampingi mereka, karena dari perempuanlah perubahan ekonomi keluarga bisa dimulai,” pungkasnya. Dengan semangat yang tak pernah padam, Desmalasanti Bambang Purwanto membuktikan bahwa peran perempuan dalam pembangunan, khususnya di sektor pertanian dan ekonomi keluarga, bukan hanya penting tetapi sangat menentukan.
Melalui sentuhan dan pembinaan langsungnya, KWT di Kobar terus tumbuh menjadi kekuatan baru dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi berbasis komunitas. (DANANG/j)
( sumber : borneo.co.id )