
Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani, mendesak Kementerian Perhubungan untuk memberikan perhatian serius terhadap pengembangan Pelabuhan Rembang yang selama lebih dari 15 tahun ini belum ada perkembangan.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Kemenhub, Selasa (18/11/2025), ketika ia menyoroti minimnya sentuhan pemerintah pusat terhadap pelabuhan tersebut sejak dibangun.
Menurut Harmusa, berbagai permasalahan yang membelit Pelabuhan Rembang selama bertahun-tahun menyebabkan fasilitas itu tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan pelaku usaha.
“Selama 15 tahun pelabuhan itu tidak tersentuh sama sekali oleh Kementerian. Banyak sekali permasalahan yang ada di pelabuhan itu,” ujar Harmusa.
Politisi Partai Demokrat tersebut menyampaikan bahwa sejak hadirnya Bupati Rembang yang baru, pemerintah daerah sudah menunjukkan komitmen menyelesaikan sengketa lahan di kawasan pelabuhan.
Ia menjelaskan, pihak-pihak yang bersengketa telah dikumpulkan dan melakukan komunikasi untuk mencapai kesepakatan.
“Alhamdulillah pihak-pihak yang bersengketa sudah dikumpulkan dan insyaallah selesai. Saya harap Pemda terus menunjukkan itikad baik untuk menuntaskan sengketa tersebut,” tambahnya.
Harmusa menilai pentingnya pengembangan Pelabuhan Rembang karena lokasinya yang strategis, berada di antara Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurutnya, pelaku usaha dari Kudus, Pati, hingga Tuban justru lebih dekat saat mengakses Rembang, sehingga potensi ekonomi di wilayah tersebut sangat besar apabila pelabuhan dapat beroperasi penuh.
“Semarang sudah terlalu penuh. Pengusaha dari Kudus, Pati, dan Tuban lebih dekat ke Rembang, tentu dengan catatan panjang dermaga dan luas pelabuhan ditambah,” katanya.
Harmusa meminta Kementerian Perhubungan agar mengalokasikan anggaran untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Rembang pada tahun 2026, mengingat review RIP dan DED sebelumnya belum dilakukan.
Ia berharap pada 2027 pengembangan fisik pelabuhan sudah bisa direalisasikan.
“Jika tahun 2026 bisa dianggarkan untuk menyiapkan DED, saya berharap 2027 pelabuhan bisa mulai dibangun,” ujarnya.
Selain mengandalkan dukungan pemerintah pusat, Harmusa juga menyatakan bahwa daerah siap menyambut investor yang berminat menanamkan modal untuk mengembangkan pelabuhan tersebut.
Menurutnya, masyarakat Rembang sangat menantikan pelabuhan ini aktif kembali dan bisa menggerakkan ekonomi daerah tersebut.
“Sudah 15 tahun pelabuhan itu hanya kasak-kusuk dan pemanfaatannya sangat sedikit. Jika dibangun, insyaallah ekonomi Rembang yang kini cukup memprihatinkan bisa meningkat,” tutupnya. @givary
( sumber : visi.news )




