Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT Asahimas Chemical di Cilegon, Banten, untuk melihat langsung proses industri dan kebutuhan bahan baku garam nasional.
Dalam agenda tersebut, anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Iman Adinugraha, menyoroti tingginya ketergantungan perusahaan terhadap impor garam industri yang masih mencapai 90 persen.
Iman menjelaskan bahwa PT Asahimas Chemical masih mengimpor 90 persen dari total kebutuhan garam industrinya. Perusahaan tersebut membutuhkan sekitar 2,3 juta ton garam per tahun, sementara produksi garam industri nasional secara keseluruhan hanya sekitar 2,1 juta ton per tahun.
“Artinya, hanya untuk memenuhi kebutuhan satu perusahaan chemical saja, produksi garam industri nasional sudah tidak mencukupi. Ini menunjukkan betapa seriusnya ketimpangan antara kebutuhan industri dan kapasitas produksi nasional,” ujar Iman Adinugraha, Jumat (21/11/2025).
Iman menambahkan, kondisi ini seharusnya tidak terjadi mengingat Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang dan potensi sumber bahan baku garam yang melimpah.
Namun, ia menilai investasi di sektor industri garam masih sangat kecil. Salah satu penyebabnya adalah infrastruktur menuju lokasi-lokasi sumber bahan baku yang belum memadai, sehingga menyulitkan distribusi dan produksi dalam skala besar.
Selain itu, teknologi mesin industri garam di banyak pabrik dinilai belum maju, sehingga kualitas garam lokal belum memenuhi standar kemurnian yang dibutuhkan industri kimia.
“Kita punya garis pantai yang luar biasa, tapi infrastrukturnya belum siap dan teknologinya belum berkembang. Akibatnya, industri tetap memilih impor karena kualitas dan pasokannya lebih terjamin,” kata Iman.
Iman menilai kondisi tersebut menjadi alarm keras bagi pemerintah untuk mempercepat program menuju kemandirian garam nasional.
Pemerintah menargetkan swasembada garam industri pada 2027, namun upaya untuk mencapainya harus lebih konkret, terstruktur, dan didukung investasi yang memadai.
Komisi VII DPR RI, lanjut Iman, akan terus mengawal pemerintah agar memperkuat kualitas garam lokal, meningkatkan teknologi produksi, dan mengembangkan infrastruktur yang mendukung industri garam nasional.
“Ketergantungan impor harus dihentikan. Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan garam industrinya sendiri,” tegasnya.
( sumber : beritausukabumi.com )
