fraksidemokrat.org—Bogor. Atraktif, penuh humor tapi tetap serius. Itulah gaya H Anton S Suratto setiap kali menyapa konstituennya dalam sejumlah acara. Terutama di masa reses, anggota Fraksi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jabar V ini kerap menunjukkan keterampilannya berinteraksi lewat berbagai kegiatan.
Ini misalnya, tampak ketika Anton mengawal simulasi Sidang Paripurna MPR/ DPR dan kemudian menjelaskannya (23/10/2015). Simulasi sidang ini, dilakukan dalam rangkaian Seminar Kebangsaan di Desa Karang Asem Timur, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor.
‘’Komunikasi yang efektif itu kunci penting untuk dekat dengan masyarakat. Apalagi dalam sosialiasi seperti terkait 4 pilar kebangsaan, kita harus membawakannya dengan mudah dan dalam bahasa mereka,’’ kata Anton menjelaskan gayanya yang atraktif.
Pelaksanaan seminar merupakan salah satu kewajiban dan melibatkan seluruh anggota MPR sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam memberikan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat.
Simulasi Sidang Paripurna MPR/ DPR ini disambut antusias warga. Jika biasanya mereka hanya mengetahui lewat televise atau koran, kali ini warga seolah diajak ‘masuk’ lebih dalam.
“Saya baru tahu kalau rapat paripurna DPR itu harus dihadiri tiga perempat anggota dan disetujui dua pertiga jumlah yang hadir, baru bisa sah sidangnya,” Syaiful Anwar (42) salah peserta seminar yang merupakan Ketua RT 02/06 Kampung Karang Asem Timur.
Pada seminar tersebut juga, Kang Anton, sapaan akrab H. Anton S Suratto, menjelaskan kepada warga di daerah pemilihannya, bahwa kegiatan seminar yang dilakukan langsung ini merupakan kewajiban setiap Anggota MPR dengan masyarakat pemilihnya.
‘’Ini juga merupakan wadah atau ruang untuk menerima saran dan pendapat dari masyarakat. Melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, semoga semangat berkebangsaan dan cinta Tanah Air senantiasa terjaga dan tumbuh khususnya di kalangan generasi muda,’’ kata Anton. (***)